STIMULASI KECERDASAN NATURALIS (NATURE-SMART) ANAK USIA DINI DENGAN PENDEKATAN EKSPLORASI LINGKUNGAN ALAM
Keywords:
kecerdasan naturalis, anak usia dini, eksplorasi lingkungan alamAbstract
Kecerdasan naturalis (nature-smart) berhubungan erat dengan lingkungan, flora dan fauna. Individu yang memiliki kecerdasan naturalis yang tinggi tidak hanya menyenangi alam untuk dinikmati keindahannya, tapi juga mempunyai tingkat kepedulian yang tinggi untuk menjaga dan melestarikan alam. Kecerdasan naturalis (nature-smart) memiliki peran yang sangat penting di zaman modern seperti saat ini. Kecerdasan ini begitu diperlukan agar di samping terus memproduksi teknologi canggih dan membangun gedung-gedung modern, manusia juga tetap dan terus menjaga alam tempat seluruh makhluk bernaung supaya tetap lestari sehingga dapat terus dimanfaatkan oleh setiap makhluk hidup. Mengingat masa usia dini merupakan pondasi bagi tahap perkembangan yang berikutnya, maka masa usia dini adalah masa yang paling tepat untuk mulai melakukan stimulasi kecerdasan naturalis (nature-smart). Stimulasi kecerdasan ini dapat dilakukan dengan pendekatan eksplorasi lingkungan alam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang stimulasi kecerdasan naturalis (nature-smart) anak usia dini dengan pendekatan eksplorasi lingkungan alam. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Data-data yang diperlukan dikumpulkan melalui studi pustaka kemudian dilakukan interpretasi untuk mendeskripsikan tentang pendekatan eksplorasi lingkungan alam dan mengungkap perannya dalam proses stimulasi kecerdasan naturalis (nature-smart) pada anak usia dini. Melalui kegiatan eksplorasi lingkungan alam sekitar, anak dapat terlibat aktif di setiap kegiatan mengenal lingkungan alam. Kegiatan eksplorasi lingkungan alam ini dapat menjadi sarana bagi anak untuk melakukan percobaan langsung di lapangan dan mendekatkan anak pada lingkungan alam. Anak akan lebih mudah dalam mengenal, memahami dan mampu membedakan flora, fauna, benda-benda alam, gejala-gejala alam dan hal-hal yang bersifat alamiah lainnya. Anak juga akan belajar untuk berinteraksi dan memahami apa saja yang ia temui di lingkungan alam sekitarnya secara langsung, sehingga ia jadi lebih percaya diri terhadap perilakunya kepada hewan, tanaman, lingkungan sekitar dan menjadi terbiasa dengan makhluk hidup di sekitarnya, hingga tumbuh rasa syukur kepada Sang Pencipta alam semesta. Hal ini kemudian akan membuat anak memiliki rasa cinta dan tanggung jawab serta muncul keinginan untuk menjaga lingkungan alamnya dengan baik, termasuk mengembangkan sikap sosial yang baik kepada sesama makhluk ciptaan Tuhan.